MAKALAH TERAPI BAHAN ALAM (TBA)“GARLIC” “GARLIC” BAB IPENDAHULUAN       Kolesteroladalahkomponenlemak yang

MAKALAH TERAPI BAHAN ALAM (TBA)

“GARLIC”

 

“GARLIC”

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

      Kolesteroladalahkomponenlemak yang terdapatpadapembuluhdarahsemuabinatangdanjugamanusia. Kolesterolsebenarnyabergunasebagaisumberenergi, membentukdindingsel-seldalamtubuh, dansebagaibahandasarpembentukanhormon-hormon steroid. Kadar kolesteroltubuhharusdijaga, karenajikamelebihibatas normal, yaknikurangdari 200 mg/dL, akanmenimbulkanpenyakitataufaktorresiko yang dialamisepertitimbulnyapenyakitjantungkoroner, stroke dandyslipidemia (1).

      Dislipidemiaatauhiperlipidemiamerupakankeadaan  abnormal darimetabolismelemak.  Salah satufaktorresikoutamaterhadapperkembangan CVD (cardiovascular disease). Peningkatanlemakplasma sepertiasamlemak, kolesterol, phospolipiddantrigliseridadapatmenyebabkanperkembanganaterosklerosis. Resiko CVD dapatmenurun 2% hingga 1 % pada serum kolesteroldanbuktimenganjurkanbahwaobatdengankemampuanmenurunkanlemak plasma kemungkinandapatmenurunkankematianakibatkelainancardiovaskuler(1).

      Bawangputihtelah lama digunakansebagaiobat, terkaitsifat-sifatkardiovaskular, antineoplastik, danantimikrobanya. Bawangputihmerupakansuatuobat herbal karenakemampuannyadalammerelaksasikanototpolospembuluhdarah. Beberapastudieksperimentalmenunjukkanadanyabeberapaefekdaribawangputih, termasukefekaktivasisintesis  nitric oxide  endoteldanhiperpolarisasimembranselotot, sehinggadapatmenurunkan tonus pembuluh. Senyawa sulfur, termasukallicin, sebagaizataktifdalamumbiakartanamanbawangputih. Studimenunjukkanefekpenurunan lipid yang signifikannamunsederhanadanaktivitas antiplatelet. Efekpenurunantekanandarah yang signifikanjugatelahdilaporkanpadapenggunaanbawangputih, tetapitidakkonsisten. Bawangputihtampaknyatidakberpengaruhpadametabolismeobat, tetapipasien yang memakaiantikoagulanharusberhati-hatikarenadapatmenyebabkanperdarahan(2).

            Akardaritanamanbawangputihsudah lama digunakanuntukkepentinganmedis.  Bawangputihdapatdigunakandalambentuksegar, dikeringkanataudisaringdandiambilminyaknya. Bawangputihmempunyaikonsentrasitinggi sulfur. Tiosulfinat, yang mengandungallicin, merupakansubstansiaktifdaribawangputih. Allicindibentukketikaalliin, suatuasam amino yang  mengandung sulfur, kontakdenganenzimallinaseketikabawangputihmentahdipotong, dihancurkan,  ataudikunyah. Preparatbawangputihkering yang mengandungalliindanalliinaseharusdikemasdalambentuksalutenterik  agar efektifkarenaasamlambungdapatmenghambatalliinase. Karenaalliinasedideaktivasiolehpanas,  bawangputih  yang telahdimasakkurangbermanfaatlagisecaramedis.  Efekantimikroba, hipolipidemik, danantitrombotik yang terdapatpadabawangputihberhubungandenganalliicindanprodukpemecahannya. Efekantineoplastikmungkinberhubungandenganadanyakomponen sulfur ataukomponenlainnya yang belumdiketahui(7).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

ISI

 

  1. A.    KlasifikasiTanaman

Klasifikasibawangputih, yaitu:

Division         :  Spermatophyta

Sub division   :  Angiosperma

Kelas              :  Monocotyledone

Bangsa           :  Liliales

Suku              :  Liliaceae

Marga            :  Allium

Jenis               :  Allium sativum(1)

Namalokal : Garlic (Inggris)Bawangputih (Indonesia), Bawang (Jawa), Bawangbodas (Sunda), Bhabangpote (Madura), Kasuna (Bali), Bawanghandak (Lampung), Lasunapute (Bugis), Bawabodudo (Ternate), Kalfeofoleu (Timor)(2)

Daerah asaltumbuhan: Asia Tengah(2)

 

  1. B.     IklanProduk

(3)

 

  1. C.    EfekFarmakologidanMekanismeAksi
  2. 1.      Efekfarmakologi

Akarumbitanamanbawangputihdigunakansebagaiobat. Dapatdigunakansegar, dehidrasi, atausebagaiminyakuap-suling. Bawangputihmemilikikonsentrasisenyawa sulfur yang tinggi. Thiosulfinates, termasukallicin, menjadizataktifdalambawangputih. Allicinterbentukketikaalliin, asam amino yang mengandung sulfur, berikatandenganenzimalliinaseketikabawangputihmentahdicincang, dihancurkan, ataudikunyah(2).

Sediaanbawangkering yang mengandungalliindanalliinaseharusdilapisienterik agar menjadiefektifkarenaasamlambungmenghambatalliinase. Karenaalliinasejugadinonaktifkanolehpanas, sebagaiobatbawangputihdimasakdenganpanassedang.Antimikroba, hipolipidemik, antioksidan, danantitrombotikmerupakanefekdarisenyawaallicin. Efekantineoplastikmungkinterkaitdengansenyawa sulfur ataulainnya(4).

 

  1. 2.      Mekanismeaksi

Beberapastuditelahmenunjukkanbahwabawangputihdankonstituennyamenghambatenzimkunci yang terlibatdalamsintesiskolesteroldanasamlemakdalamkulturhepatosittikusdan HepG2 selmanusia. Pengukuranlangsungaktivitasenzimmenunjukkanbahwapadamanusia, bawangputihdanberbagaikonstituennyamenghambatsqualenemonooxygenasedan HMG-CoA reduktase, danenzim yang terlibatdalambiosintesiskolesterol. Hal inijugamenunjukkanbahwasenyawa yang lebihlarutdalam air seperti S-allylcysteine (SAC) dalam AGE (aged garlic extract) kurangsitotoksikdanlebihefisiendalammenghambatbiosintesiskolesteroldaripadasenyawa sulfur larut lipid sepertidiallyl sulfide (DAS)(5).

 

  • Uji Pra Klinis (in vitro)
  1. Efek penurunan kolesterol dan lipid
  2. Efek antitrombotik dan anti-platelet aggregatory
  3. Efek koagulasi darah, fibrinolisis dan peredaran darah
  4. Efek tekanan darah dan tonus pembuluh darah
  5. Efek antioksidan(5)

 

  • Uji Klinis (in vivo)
  1. Efek penurunan kolesterol
  2. Penghambatan agregasi trombosit
  3. Menurunkan tekanan darah
  4. Kardioprotektif(5)

 

  1. D.    Review jurnalhasilujiklinik
  2. 1.      Garlic and Cardiovascular Disease: A Critical Review

Penelitian menunjukkan fakta bahwa bawang putih mengurangi kolesterol, menghambat agregasi platelet, mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan status antioksidan(5).

Sejumlah uji klinis telah dilakukan dengan preparat bawang putih yang berbeda. Upaya percobaan klinis pada manusia telah dilakukan sejak tahun 1993. Masa uji coba dilakukan selama jangka waktu minimal 2 minggu dan parameter yang diujiadalah: (a) efek penurun kolesterol, (b) penghambatan agregasi trombosit, (c) menurunkan tekanan darah, dan (d ) sifat kardioprotektif lainnya(5).

  • Efekpenurunankolesterol

Sejak tahun 1993, 25 uji klinis yang telah meneliti efek hipolipidemik bawang putih telah dipublikasikan. 14 hasil studi menunjukkan bahwa bawang putih tidak berpengaruh pada penurunan kolesterol, tetapi 11 hasil studi lainnya menunjukkan penurunan kolesterol serum. 11 studi yang menunjukkan efek positif pengurangan kolesterol dilakukan pada kasus hiperkolesterolemia, 5 studi menggunakan AGE (aged garlic extract), dan sisanya digunakan bubuk bawang putih. Dimungkinkan penurunan kolesterol akan terlihat hanya di atas ambang tertentu. Zhang et al. melaporkan bahwa gender dapat mempengaruhi aktivitas bawang putih pada kolesterol plasma dan kadar glukosa subyek normal.Peninjauan sistematis efektivitas bawang putih sebagai agen antihyperlipidemic diterbitkan pada tahun 2003 oleh Alder et al. Dari 10 studi ditemukan 6 studi yang menyatakan bawang putih efektif dalam mengurangi kadar kolesterol serum. Rata-rata penurunan kolesterol total adalah 9,9%, 11,4% LDL, dan trigliserida 9,9%(5).

 

  1. 2.      Effects of anethum graveolens and garlic on lipid profile in hyperlipidemic patients
  • Metode

Studi ini single-blind, randomized, placebo-controlled intervention pada pasien dengan penyakit arteri koroner dengan hiperlipidemia yang baru didiagnosa. 172 pasien dipilih dari departemen kardiologi rawat jalan dari Shiraz University of Medical Sciences.

Kriteria eksklusi meliputi; memiliki gangguan hati , ginjal dan aluran pencernaan yang signifikan, infark miokard akut, penyakit endokrin yang tidak terkontrol, dan telah mendapat terapi untuk hiperlipidemia sebelumnya à 22 pasien diekslusi dari penelitian.

150 pasien hiperlipidemia dengan kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dL dan atau LDL-kolesterol ≥ 100 mg/dL setelah 10 jam puasa, diperiksa pada kondisi yang sama. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok yang sama secara acak (@50 pasien). Pasien diberikan tablet salut enterik bubuk bawang putih (400 mg bawang putih, 1 mg allicin) dua kali sehari, Anethum tablet (650 mg) dua kali sehari, dan plasebo tablet. Seluruh pasien mendapatkan diet NCEP tipe n dan 6 minggu kemudian, diperiksa profil lipid (kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida) setelah 10 jam puasa(6).

  • Hasil

Dalam kelompok bawang putih: kolesterol total (menurun sebesar 26.82 mg / dl, penurunan 12,1%, dan P-value: 0,000), dan kolesterol LDL (menurun sebesar 22,18 mg / dl, penurunan 17,3%, dan P-value: 0,000 ) turun. HDL-kolesterol (meningkat sebesar 10,02 mg / dl, meningkat 15,7%, dan P-value: 0,000) meningkat. Meskipun trigliserida menurun 13,72 mg / dl (6,3%) tapi ini tidak signifikan secara statistik (P-value: 0,222)(6).

 

  1. E.     Interaksidengan herbal atauobat lain

Menurut salah satu studi menyatakan bahwa garlic memiliki efek yang bertentangan dengan protease inhibitor.Untuk pasien yang menggunakan antikoagulan disarankan untuk berhati hati dalam mengkonsumsi bawang putih. Karena didalam bawang putih terkandung antitrombotik. Untuk pasien yang akan menjalani operasi pembedahan disarankan untuk tidak mengkonsumsi bawang putih dosis tinggi pada 7 – 10 hari sebelum operasi. Karena bisa berakibat terjadinya pendarahan yang panjang dan menyebabkan gangguan spontan pada tulang belakang epidural hematoma(4).

 

  1. F.     Efektoksik

Padapenggunaan garlic tidakmenimbulkanefektoksikpadamanusia,hanyamenimbulkanefeksamping. Efek samping mengkonsumsi garlic yang paling umum adalah timbulnya bau mulut dan bau badan yang kurang enak. Konsumsi bawang putih mentah dalam jumlah yang berlebihan, terutama saat kondisi perut sedang kosong dapat mengakibatkan gangguan pada gastrointestinal, perut kembung, dan perubahan dalam usus flora. Efek lain yaitu dapat mengakibatkan dermatitis alergi, luka bakar, dan lecet dengan penggunaan topikal namun (jarang terjadi)(4).

 

  1. G.    Dosis

Dosis bawah putih secara umum

  • Bawang putih mentah : 4 gram per hari (1 sampai 2 siung)
  • Bubuk kering (1,3 persen alliin): 300 mg2 sampai 3 kali per hari
  • Ekstrak: 7.2 g per hari (4)

Manfaat, EfekSamping, Interaksi, danDosisBawangPutih(4).

Manfaat

Antihipertensi : efekinkonsisten

Antimikroba : data tidakcukup

Antineoplasma : efekpositifdaripenelitian

Antitrombotik : efek anti platelet

Hipoglikemik : tidakadaefek

Penurun lipid : efekjangkapendekpositif

EfekSamping

Tersering : bautubuhdanbaunafas

Jarang : kembung, gangguan GI

Sangatjarang : dermatitis, terbakar/melepuh

Interaksi

Untuk pasien yang menggunakan antikoagulan disarankan untuk berhati hati dalam mengkonsumsi bawang putih. Karena didalam bawang putih terkandung antitrombotik. Untuk pasien yang akan menjalani operasi pembedahan disarankan untuk tidak mengkonsumsi bawang putih dosis tinggi pada 7 – 10 hari sebelum operasi. Karena bisa berakibat terjadinya pendarahan yang panjang dan menyebabkan gangguan spontan pada tulang belakang epidural hematoma

DosisDewasa

Bawang putih mentah : 4 gram per hari (1 sampai 2 siung)

Bubuk kering (1,3 persen alliin): 300 mg2 sampai 3 kali per hari

Ekstrak: 7.2 g per hari

 

  1. H.    Farmakokinetika (ADME)

Garlic diabsorbsi di ususkecildenganmelepaskanzataktifberupaAllicin. Allicin yang sudahdilepaskanselanjutnyadimetabolismemenjadiberbagaimacamsenyawaorganiksulfur seperti DADS olehenzymdalamhepardandilepaskanbersamadengannafas. Belumdiketahuisecarapastikonsentrasidalamdarahdanbioavaiabilitasnya(7).

 

BAB III

KESIMPULAN

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Syamsiah, T.S., danTajudin, 2003, KhasiatdanManfaatBawangPutih, Agro Media Pustaka, Jakarta.
  2. A.N.S., Thomas, 1989, TanamanObatTradisional 1, PenerbitKanisius, Yogyakarta.
  3. Sani.,A., 2008, Hypertention Current Perspective, MedyaCrea, Jakarta, hal 9-11
  4. Tattelman, Ellen, 2005, Health Effects of Garlic, American Family Physician, Volume 72, Number 1 July 1, 2005
  5. Khalid Rahman and Gordon M.Lowe, 2006, Garlic and Cardiovascular Disease, American Society for Nutritions, J. Nutr. 136:736S-740S
  6. Javad.,K.,Amir R.V., 2005, Effects of anethum graveolens and garlic on lipid profile in hyperlipidemic patients, Departement Cardiology, Shiraz University of Medical Science, Iran, hal 1-5
  7. Darmadi, Riska H.R., PerananBawangPutih (Allium sativum) TerhadapHipertensi, PagarAlam, Lampung

Leave a comment

MAKALAH TERAPI BAHAN ALAM (TBA)“GARLIC” “GARLIC” BAB IPENDAHULUAN       Kolesteroladalahkomponenlemak yang

MAKALAH TERAPI BAHAN ALAM (TBA)

“GARLIC”

 

“GARLIC”

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

      Kolesteroladalahkomponenlemak yang terdapatpadapembuluhdarahsemuabinatangdanjugamanusia. Kolesterolsebenarnyabergunasebagaisumberenergi, membentukdindingsel-seldalamtubuh, dansebagaibahandasarpembentukanhormon-hormon steroid. Kadar kolesteroltubuhharusdijaga, karenajikamelebihibatas normal, yaknikurangdari 200 mg/dL, akanmenimbulkanpenyakitataufaktorresiko yang dialamisepertitimbulnyapenyakitjantungkoroner, stroke dandyslipidemia (1).

      Dislipidemiaatauhiperlipidemiamerupakankeadaan  abnormal darimetabolismelemak.  Salah satufaktorresikoutamaterhadapperkembangan CVD (cardiovascular disease). Peningkatanlemakplasma sepertiasamlemak, kolesterol, phospolipiddantrigliseridadapatmenyebabkanperkembanganaterosklerosis. Resiko CVD dapatmenurun 2% hingga 1 % pada serum kolesteroldanbuktimenganjurkanbahwaobatdengankemampuanmenurunkanlemak plasma kemungkinandapatmenurunkankematianakibatkelainancardiovaskuler(1).

      Bawangputihtelah lama digunakansebagaiobat, terkaitsifat-sifatkardiovaskular, antineoplastik, danantimikrobanya. Bawangputihmerupakansuatuobat herbal karenakemampuannyadalammerelaksasikanototpolospembuluhdarah. Beberapastudieksperimentalmenunjukkanadanyabeberapaefekdaribawangputih, termasukefekaktivasisintesis  nitric oxide  endoteldanhiperpolarisasimembranselotot, sehinggadapatmenurunkan tonus pembuluh. Senyawa sulfur, termasukallicin, sebagaizataktifdalamumbiakartanamanbawangputih. Studimenunjukkanefekpenurunan lipid yang signifikannamunsederhanadanaktivitas antiplatelet. Efekpenurunantekanandarah yang signifikanjugatelahdilaporkanpadapenggunaanbawangputih, tetapitidakkonsisten. Bawangputihtampaknyatidakberpengaruhpadametabolismeobat, tetapipasien yang memakaiantikoagulanharusberhati-hatikarenadapatmenyebabkanperdarahan(2).

            Akardaritanamanbawangputihsudah lama digunakanuntukkepentinganmedis.  Bawangputihdapatdigunakandalambentuksegar, dikeringkanataudisaringdandiambilminyaknya. Bawangputihmempunyaikonsentrasitinggi sulfur. Tiosulfinat, yang mengandungallicin, merupakansubstansiaktifdaribawangputih. Allicindibentukketikaalliin, suatuasam amino yang  mengandung sulfur, kontakdenganenzimallinaseketikabawangputihmentahdipotong, dihancurkan,  ataudikunyah. Preparatbawangputihkering yang mengandungalliindanalliinaseharusdikemasdalambentuksalutenterik  agar efektifkarenaasamlambungdapatmenghambatalliinase. Karenaalliinasedideaktivasiolehpanas,  bawangputih  yang telahdimasakkurangbermanfaatlagisecaramedis.  Efekantimikroba, hipolipidemik, danantitrombotik yang terdapatpadabawangputihberhubungandenganalliicindanprodukpemecahannya. Efekantineoplastikmungkinberhubungandenganadanyakomponen sulfur ataukomponenlainnya yang belumdiketahui(7).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

ISI

 

  1. A.    KlasifikasiTanaman

Klasifikasibawangputih, yaitu:

Division         :  Spermatophyta

Sub division   :  Angiosperma

Kelas              :  Monocotyledone

Bangsa           :  Liliales

Suku              :  Liliaceae

Marga            :  Allium

Jenis               :  Allium sativum(1)

Namalokal : Garlic (Inggris)Bawangputih (Indonesia), Bawang (Jawa), Bawangbodas (Sunda), Bhabangpote (Madura), Kasuna (Bali), Bawanghandak (Lampung), Lasunapute (Bugis), Bawabodudo (Ternate), Kalfeofoleu (Timor)(2)

Daerah asaltumbuhan: Asia Tengah(2)

 

  1. B.     IklanProduk

(3)

 

  1. C.    EfekFarmakologidanMekanismeAksi
  2. 1.      Efekfarmakologi

Akarumbitanamanbawangputihdigunakansebagaiobat. Dapatdigunakansegar, dehidrasi, atausebagaiminyakuap-suling. Bawangputihmemilikikonsentrasisenyawa sulfur yang tinggi. Thiosulfinates, termasukallicin, menjadizataktifdalambawangputih. Allicinterbentukketikaalliin, asam amino yang mengandung sulfur, berikatandenganenzimalliinaseketikabawangputihmentahdicincang, dihancurkan, ataudikunyah(2).

Sediaanbawangkering yang mengandungalliindanalliinaseharusdilapisienterik agar menjadiefektifkarenaasamlambungmenghambatalliinase. Karenaalliinasejugadinonaktifkanolehpanas, sebagaiobatbawangputihdimasakdenganpanassedang.Antimikroba, hipolipidemik, antioksidan, danantitrombotikmerupakanefekdarisenyawaallicin. Efekantineoplastikmungkinterkaitdengansenyawa sulfur ataulainnya(4).

 

  1. 2.      Mekanismeaksi

Beberapastuditelahmenunjukkanbahwabawangputihdankonstituennyamenghambatenzimkunci yang terlibatdalamsintesiskolesteroldanasamlemakdalamkulturhepatosittikusdan HepG2 selmanusia. Pengukuranlangsungaktivitasenzimmenunjukkanbahwapadamanusia, bawangputihdanberbagaikonstituennyamenghambatsqualenemonooxygenasedan HMG-CoA reduktase, danenzim yang terlibatdalambiosintesiskolesterol. Hal inijugamenunjukkanbahwasenyawa yang lebihlarutdalam air seperti S-allylcysteine (SAC) dalam AGE (aged garlic extract) kurangsitotoksikdanlebihefisiendalammenghambatbiosintesiskolesteroldaripadasenyawa sulfur larut lipid sepertidiallyl sulfide (DAS)(5).

 

  • Uji Pra Klinis (in vitro)
  1. Efek penurunan kolesterol dan lipid
  2. Efek antitrombotik dan anti-platelet aggregatory
  3. Efek koagulasi darah, fibrinolisis dan peredaran darah
  4. Efek tekanan darah dan tonus pembuluh darah
  5. Efek antioksidan(5)

 

  • Uji Klinis (in vivo)
  1. Efek penurunan kolesterol
  2. Penghambatan agregasi trombosit
  3. Menurunkan tekanan darah
  4. Kardioprotektif(5)

 

  1. D.    Review jurnalhasilujiklinik
  2. 1.      Garlic and Cardiovascular Disease: A Critical Review

Penelitian menunjukkan fakta bahwa bawang putih mengurangi kolesterol, menghambat agregasi platelet, mengurangi tekanan darah, dan meningkatkan status antioksidan(5).

Sejumlah uji klinis telah dilakukan dengan preparat bawang putih yang berbeda. Upaya percobaan klinis pada manusia telah dilakukan sejak tahun 1993. Masa uji coba dilakukan selama jangka waktu minimal 2 minggu dan parameter yang diujiadalah: (a) efek penurun kolesterol, (b) penghambatan agregasi trombosit, (c) menurunkan tekanan darah, dan (d ) sifat kardioprotektif lainnya(5).

  • Efekpenurunankolesterol

Sejak tahun 1993, 25 uji klinis yang telah meneliti efek hipolipidemik bawang putih telah dipublikasikan. 14 hasil studi menunjukkan bahwa bawang putih tidak berpengaruh pada penurunan kolesterol, tetapi 11 hasil studi lainnya menunjukkan penurunan kolesterol serum. 11 studi yang menunjukkan efek positif pengurangan kolesterol dilakukan pada kasus hiperkolesterolemia, 5 studi menggunakan AGE (aged garlic extract), dan sisanya digunakan bubuk bawang putih. Dimungkinkan penurunan kolesterol akan terlihat hanya di atas ambang tertentu. Zhang et al. melaporkan bahwa gender dapat mempengaruhi aktivitas bawang putih pada kolesterol plasma dan kadar glukosa subyek normal.Peninjauan sistematis efektivitas bawang putih sebagai agen antihyperlipidemic diterbitkan pada tahun 2003 oleh Alder et al. Dari 10 studi ditemukan 6 studi yang menyatakan bawang putih efektif dalam mengurangi kadar kolesterol serum. Rata-rata penurunan kolesterol total adalah 9,9%, 11,4% LDL, dan trigliserida 9,9%(5).

 

  1. 2.      Effects of anethum graveolens and garlic on lipid profile in hyperlipidemic patients
  • Metode

Studi ini single-blind, randomized, placebo-controlled intervention pada pasien dengan penyakit arteri koroner dengan hiperlipidemia yang baru didiagnosa. 172 pasien dipilih dari departemen kardiologi rawat jalan dari Shiraz University of Medical Sciences.

Kriteria eksklusi meliputi; memiliki gangguan hati , ginjal dan aluran pencernaan yang signifikan, infark miokard akut, penyakit endokrin yang tidak terkontrol, dan telah mendapat terapi untuk hiperlipidemia sebelumnya à 22 pasien diekslusi dari penelitian.

150 pasien hiperlipidemia dengan kadar kolesterol total ≥ 200 mg/dL dan atau LDL-kolesterol ≥ 100 mg/dL setelah 10 jam puasa, diperiksa pada kondisi yang sama. Mereka dibagi menjadi tiga kelompok yang sama secara acak (@50 pasien). Pasien diberikan tablet salut enterik bubuk bawang putih (400 mg bawang putih, 1 mg allicin) dua kali sehari, Anethum tablet (650 mg) dua kali sehari, dan plasebo tablet. Seluruh pasien mendapatkan diet NCEP tipe n dan 6 minggu kemudian, diperiksa profil lipid (kolesterol total, kolesterol LDL, kolesterol HDL, dan trigliserida) setelah 10 jam puasa(6).

  • Hasil

Dalam kelompok bawang putih: kolesterol total (menurun sebesar 26.82 mg / dl, penurunan 12,1%, dan P-value: 0,000), dan kolesterol LDL (menurun sebesar 22,18 mg / dl, penurunan 17,3%, dan P-value: 0,000 ) turun. HDL-kolesterol (meningkat sebesar 10,02 mg / dl, meningkat 15,7%, dan P-value: 0,000) meningkat. Meskipun trigliserida menurun 13,72 mg / dl (6,3%) tapi ini tidak signifikan secara statistik (P-value: 0,222)(6).

 

  1. E.     Interaksidengan herbal atauobat lain

Menurut salah satu studi menyatakan bahwa garlic memiliki efek yang bertentangan dengan protease inhibitor.Untuk pasien yang menggunakan antikoagulan disarankan untuk berhati hati dalam mengkonsumsi bawang putih. Karena didalam bawang putih terkandung antitrombotik. Untuk pasien yang akan menjalani operasi pembedahan disarankan untuk tidak mengkonsumsi bawang putih dosis tinggi pada 7 – 10 hari sebelum operasi. Karena bisa berakibat terjadinya pendarahan yang panjang dan menyebabkan gangguan spontan pada tulang belakang epidural hematoma(4).

 

  1. F.     Efektoksik

Padapenggunaan garlic tidakmenimbulkanefektoksikpadamanusia,hanyamenimbulkanefeksamping. Efek samping mengkonsumsi garlic yang paling umum adalah timbulnya bau mulut dan bau badan yang kurang enak. Konsumsi bawang putih mentah dalam jumlah yang berlebihan, terutama saat kondisi perut sedang kosong dapat mengakibatkan gangguan pada gastrointestinal, perut kembung, dan perubahan dalam usus flora. Efek lain yaitu dapat mengakibatkan dermatitis alergi, luka bakar, dan lecet dengan penggunaan topikal namun (jarang terjadi)(4).

 

  1. G.    Dosis

Dosis bawah putih secara umum

  • Bawang putih mentah : 4 gram per hari (1 sampai 2 siung)
  • Bubuk kering (1,3 persen alliin): 300 mg2 sampai 3 kali per hari
  • Ekstrak: 7.2 g per hari (4)

Manfaat, EfekSamping, Interaksi, danDosisBawangPutih(4).

Manfaat

Antihipertensi : efekinkonsisten

Antimikroba : data tidakcukup

Antineoplasma : efekpositifdaripenelitian

Antitrombotik : efek anti platelet

Hipoglikemik : tidakadaefek

Penurun lipid : efekjangkapendekpositif

EfekSamping

Tersering : bautubuhdanbaunafas

Jarang : kembung, gangguan GI

Sangatjarang : dermatitis, terbakar/melepuh

Interaksi

Untuk pasien yang menggunakan antikoagulan disarankan untuk berhati hati dalam mengkonsumsi bawang putih. Karena didalam bawang putih terkandung antitrombotik. Untuk pasien yang akan menjalani operasi pembedahan disarankan untuk tidak mengkonsumsi bawang putih dosis tinggi pada 7 – 10 hari sebelum operasi. Karena bisa berakibat terjadinya pendarahan yang panjang dan menyebabkan gangguan spontan pada tulang belakang epidural hematoma

DosisDewasa

Bawang putih mentah : 4 gram per hari (1 sampai 2 siung)

Bubuk kering (1,3 persen alliin): 300 mg2 sampai 3 kali per hari

Ekstrak: 7.2 g per hari

 

  1. H.    Farmakokinetika (ADME)

Garlic diabsorbsi di ususkecildenganmelepaskanzataktifberupaAllicin. Allicin yang sudahdilepaskanselanjutnyadimetabolismemenjadiberbagaimacamsenyawaorganiksulfur seperti DADS olehenzymdalamhepardandilepaskanbersamadengannafas. Belumdiketahuisecarapastikonsentrasidalamdarahdanbioavaiabilitasnya(7).

 

BAB III

KESIMPULAN

 

DAFTAR PUSTAKA

  1. Syamsiah, T.S., danTajudin, 2003, KhasiatdanManfaatBawangPutih, Agro Media Pustaka, Jakarta.
  2. A.N.S., Thomas, 1989, TanamanObatTradisional 1, PenerbitKanisius, Yogyakarta.
  3. Sani.,A., 2008, Hypertention Current Perspective, MedyaCrea, Jakarta, hal 9-11
  4. Tattelman, Ellen, 2005, Health Effects of Garlic, American Family Physician, Volume 72, Number 1 July 1, 2005
  5. Khalid Rahman and Gordon M.Lowe, 2006, Garlic and Cardiovascular Disease, American Society for Nutritions, J. Nutr. 136:736S-740S
  6. Javad.,K.,Amir R.V., 2005, Effects of anethum graveolens and garlic on lipid profile in hyperlipidemic patients, Departement Cardiology, Shiraz University of Medical Science, Iran, hal 1-5
  7. Darmadi, Riska H.R., PerananBawangPutih (Allium sativum) TerhadapHipertensi, PagarAlam, Lampung

Leave a comment